Mumble, The Life of a Freelancer

Perjuangan masuk ke halaman terdepan hasil pencarian Google memang panjang dan berliku. Nggak cukup dengan usaha SEO on-page, bikin website yang cepet anti lemot, tampilannya kece, serta kontennya bagus dan relevan saja, ada faktor lain yang juga memberi nilai plus di mata Google, yaitu off-page.

Belum familier dengan SEO off-page? Singkatnya, off-page alias off-site adalah semua upaya yang kita lakukan “di luar website” kita untuk menaikkan ranking di hasil pencarian Google. Backlink adalah jantung dari SEO off-page.

Backlink adalah link dari website lain yang mengarah ke website kita. Google menggunakan backlink sebagai salah satu indikasi kualitas konten sebuah website. Semakin banyak kita dapat backlink dari website atau blog lain, Google melihatnya begini: “Wah, banyak nih yang ngasih referensi ke website ini. Berarti website ini bagus, nih! Musti gue naikin nih, rankingnya!”

Itulah alasan mayoritas digital marketer dan SEO spesialis pakai metode backlink building buat naikin ranking. Ada banyak jalan ninja buat dapat backlink dari website lain, salah satu yang paling populer (dan halal) adalah bekerja sama dengan blogger dan memanfaatkan jasa backlink yang berkualitas dari mereka. Ini dia tiga cara dapat backlink dari blogger yang saya tahu!

Continue Reading
Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr
Footprint, Mumble

Nggak kayak dulu waktu masih suka solo backpacking yang ke mana-mana mengandalkan ransel, sejak tinggal Abu Dhabi dan sering bolak-balik AUH-CGK-YIA, mau nggak mau saya jadi harus selalu pakai koper.

Selain karena faktor barang bawaan yang sekarang nggak memungkinkan buat dibawa pake ransel, faktor umur juga ternyata memengaruhi, alias…. udah ga sanggup nggendong ransel gede dan berat, bestie! Padahal dulu mah bawa 20 kilo di punggung, sanggup-sanggup aja~

Koper di troli bandara
Sekarang kalo mudik default-nya bawa enam koper :”

Jadinya nih, kalo dulu saya rajin ngebanding-bandingin spesifikasi ransel atau carrier yang cakep, sekarang jadi lebih sering merhatiin kualitas koper yang bagus. Terutama sejak peristiwa koper saya pecah pas landing transit di Helsinki, plus setidaknya dua koper suami saya rusak padahal umurnya belum terlalu tua.

Nah, berkat kerajinannya saya riset dan menyimpulkan, setidaknya ada beberapa hal yang sekarang saya perhatikan saat memilih koper sebelum membelinya.

Continue Reading
Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr
Mumble

Pasca rawat inap di rumah sakit selama dua bulan kemarin, salah satu hal yang pertama-tama saya lakukan adalah ngurusin klaim asuransi.

Sebelum keluar rumah sakit, saya udah DM-an sama admin akun Twitter Cigna buat nanya-nanya syarat dan proses klaim. Surprisingly, adminnya sangat kooperatif dan responsif! *Makasih banyak, Mbak Naila*

Di Cigna, sejak tahun 2010 saya punya tiga polis asuransi. Satu asuransi untuk melindungi risiko kecelakaan dan dua asuransi kesehatan (mencakup rawat inap aja, bukan rawat jalan). Premi per bulannya masing-masing cuma seratus ribuan. Nggak terlalu membebani buat saya yang penghasilan bulanannya nggak jelas. Continue Reading

Share this:

Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr

Mumble

Memasuki bulan keenam di tahun 2019, terjadi sebuah peristiwa yang cukup mengguncang hidup saya dan berlangsung sampai pertengahan bulan Agustus ini. Berawal dari sakit yang kayaknya sepele: ‘cuma’ batuk-batuk, pada akhirnya saya divonis TBC paru-paru dan musti dirawat di rumah sakit selama 2 bulan lebih. Tepatnya 9 minggu.

Buat yang follow saya di Twitter dan termasuk yang penasaran thread saya ini lagi ngitung apaan, jawabannya adalah: menghitung hari-hari saya dirawat di rumah sakit :)))

Kenapa kok sampai dirawat segitu lamanya? Continue Reading

Share this:

Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr

Mumble

Dirawat selama dua bulan di rumah sakit membuat saya otomatis memindahkan kehidupan ke ruang berukuran 3×4 yang saya tempati. Saya berusaha mengondisikan pikiran dengan menganggap saya sedang “kos sementara” di kamar rumah sakit. Jadi sebisa mungkin tetep ngelakuin kegiatan normal kayak kalo lagi di rumah.

Btw, karena saya ‘cuma’ TBC aja, saya nggak pake diinfus segala. Juga nggak ada pantangan makanan dan minuman apa pun. Jadi saya bebas buat bergerak dan ngapa-ngapain, selama ga keluar ruangan. Huhuhu~ Continue Reading

Share this:

Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr