Footprint

Kepada Google Maps Kami Berserah Diri

Kami tak bisa membayangkan bagaimana sulitnya melakukan perjalanan pada lebih dari 10 tahun yang lalu. Tanpa adanya teknologi yang mumpuni, kegiatan seperti memesan tiket pesawat, reservasi hotel, dan merencanakan aktivitas liburan hanya bisa dilakukan secara offline dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding sekarang. Aktivitas upload foto bak fotografer ataupun selfie ke media sosial pun belum dikenal pada masa itu. Membeli peta di toko buku lalu membuat rute perjalanan menggunakan pensil mungkin jadi bagian persiapan mereka sebelum era GPS datang.

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. GPS mampu memberikan informasi mengenai posisi keberadaan pengguna, kecepatan dan waktu untuk menempuh lokasi lain, dengan sangat cepat dan tak berbayar di mana saja di bumi ini.

Teknologi yang berkembang pesat telah membuat banyak kebiasaan berubah dan semakin lebih mudah. Sekarang sudah banyak perangkat GPS. Bahkan, semua smartphone keluaran terbaru sudah menyediakan aplikasi peta yang sangat efektif menggunakan GPS. Satu yang terbaik dari layanan peta online untuk melakukan perjalanan menurut kami adalah Google Maps, aplikasi ini tersedia baik di Android maupun iOS.

Entah apa yang ada di pikiran Larry Page dan Sergey Brin saat merestui proyek Google Maps pada bulan Maret 2004 ini. Sekadar menambah tebal kantung bisnis atau memiliki misi yang lebih luas; menyelamatkan orang-orang yang tersesat di perjalanan. Apapun itu, kami sebagai pengguna rutin Google Maps menobatkannya sebagai inovasi terbaik dalam teknologi internet. Bagaimana tidak, saat kami tengah berada di tempat asing tanpa ada orang yang bisa ditanya (karena kendala bahasa saat di luar negeri, misalnya), aplikasi inilah yang mampu menyelamatkan kami. Google Maps sangat mudah digunakan, beberapa fitur dasar seharusnya bisa dimanfaatkan tanpa banyak kendala.

Kemampuan Google Maps antara lain:

1. Menunjukkan lokasi keberadaan kita saat ini.

1

2. Mencari tahu lokasi tujuan dengan sangat cepat dan presisi karena dibuat berdasarkan foto satelit.

2  3

3. Adanya petunjuk jalan yang ditampilkan secara jelas, lengkap dengan nama jalan.

4

4. Kemampuan mengukur jarak tempuh antar lokasi, prediksi total waktu dan lalu-lintas, jarak tempuh tercepat, dan bisa menghindari jam sibuk (kemampuan Waze yang diakuisisi pada 2013)

5

5. Info transportasi publik ditampilkan secara detil. Waktu keberangkatan, jumlah perpindahan, dan mode transit yang bisa digunakan. Perkiraan waktu tempuh ditampilkan berdasarkan pilihan rute, dan pilihan penggunaan kendaraan (mobil, bus atau berjalan kaki).

6

Tips tambahan:

1. Pastikan smartphone-mu berada di jangkauan operator seluler dan memiliki paket internet aktif atau WiFi. Jika tidak, gunakan tips terakhir.

2. Jangan lupa matikan fitur GPS di smartphone-mu jika tidak sedang digunakan. Hal ini untuk lebih menghemat pemakaian baterai.

3. Gunakan GPS di luar ruangan agar mendapat koordinat yang lebih akurat.

4. Proses pencarian rute memang harus dilakukan secara online, namun setelah itu bisa kita simpan atau screenshot hasilnya agar bisa digunakan secara offline.

Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi #TheExtremeJourney dengan tema: Memaksimalkan teknologi (gadget) dalam travelling.

Anggota Kelompok:
1. Pekik Indra Lesmana ID: EJ133CAL
2. Andika Rahmawati ID: EJ4490CAL
3. Ni Putu Ayu Arnila Intan Sari Penatih ID: EJ2139CAL

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr

3 Comments to “Kepada Google Maps Kami Berserah Diri”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.