Sebagai pekerja digital yang setiap hari memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap koneksi internet, saya selalu memastikan ketersediaan paket data yang mumpuni di ponsel saya, sebagai amunisi kalau sewaktu-waktu tidak bisa konek ke jaringan wi-fi atau saat saya sedang mobile.
Saat teknologi 4G pertama-tama diluncurkan secara komersial oleh beberapa operator di Indonesia, saya masih belum tertarik mencoba. Kenapa? Alasan utamanya adalah karena jaringannya masih belum luas. Ditambah, karena efektif mulai dari pertengahan tahun lalu, saya sudah tidak berdomisili di Jakarta lagi. Jadi menurut saya percuma saja ganti kartu 4G kalau belum bisa dipakai maksimal.
Sampai akhirnya minggu lalu, saya dapat undangan untuk ikut uji coba koneksi internet Smartfren 4G LTE Advanced di Yogyakarta tanggal 26 Agustus 2015 kemarin. Sounds interesting! Kesempatan saya buat mencicipi koneksi yang konon kecepatannya se-ngebut Valentino Rossi *dan mencobanya bukan di Jakarta* pun terbuka.
Pukul 11.30, peserta uji coba mulai berkumpul di Hyatt Regency Yogyakarta untuk kemudian masing-masing dibekali satu ponsel Andromax Q termasuk USIM Smartfren yang sudah 4G LTE Advanced ready. Setelah seluruh peserta mengaktifkan ponsel dan kartu Smartfren-nya, rombongan dipersilakan masuk ke bus yang siap mengantar darmawisata uji coba keliling kota Yogyakarta.
Perkenalan saya pertama kali dengan 4G, langsung dijabat oleh kecepatan download 22.23 Mbps dan upload 7.50 Mbps. Bengong! Iya bengong norak. Biasanya pakai 3G, dapat 1 Mbps aja udah bahagia :’)
Masih dalam rangka norak bahagia, saya coba buat streaming video di Youtube, hasilnya udah ketebak, sih. Tanpa buffer sama sekali. Iya, tanpa baper juga :’) *ditoyor*
Bergerak dari Hyatt Regency, rombongan menuju pit stop SMKN 2 Yogyakarta untuk ‘meninjau’ kegiatan CSR yang dilakukan Smartfren, yaitu Workshop untuk guru sekolah bertajuk “Internet Cerdas untuk Pendidikan”. Melalui program CSR ini, Smartfren juga memberikan bantuan berupa modem dan paket internet untuk mempermudah guru mengakses internet yang tujuan akhirnya tentu saja supaya guru bisa memberikan nilai pendidikan yang lebih untuk anak-anak bangsa.
Dari SMKN 2 Yogyakarta, rombongan bergerak berkeliling wilayah kota Yogyakarta dengan rute Tugu Yogyakarta – Jalan Mataram – Jalan Panembahan Senopati – Jalan Wahid Hasyim – Jalan MT. Haryono – XT Square hingga berujung di Kotagede.
Sepanjang jalan, saya mencoba speed test di beberapa titik di jalan-jalan yang saya sebutkan di atas. Hasilnya, secara rata-rata tidak ada yang di bawah 2 Mbps. Kecepatan unduh tertinggi yang berhasil saya dapat? 31.15 Mbps di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Kayaknya cukup ya, buat ngunduh…… mantu? *ditoyor lagi*
Tapi jangan buru-buru terpesona dulu, karena salah satu peserta uji coba koneksi 4G LTE Advanced Smartfren di Yogyakarta kemarin, bahkan ada yang berhasil ‘tembus’ sampai kecepatan unduh 46.55 Mbps. *nganga sampe besok lusa*
Dengan koneksi ngebut begini, ngabisin kuota paket data pasti bakal gampang banget. Tapi kekhawatiran ini bisa dicoret karena Smartfren punya paket Smartplan Limitless yang menjamin kita tetap bisa internetan saat kuota sudah habis.
Jadi ya gitu, overall first attempt saya terhadap koneksi 4G sungguh di atas ekspektasi. Yang jelas bakal lebih gampang kalau mau kerja dari mana-mana. Apalagi, di sekitar wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, berdasarkan contekan saya dari www.opensignal.com, sebaran jaringan 4G Smartfren adalah yang terluas dibanding operator lainnya.
Lumayan, kan? Modal Andromax Q yang cuma seharga 1,299juta, bisa mencari sesuap nasi dan segenggam batu akik berlian.
#Go4GYogya #GoForIt
waaah… menarik sekali 4G di Andromax ini, tetapi bagaimana dengan kinerja Andromax-nya?
Lumayan kece lah buat harga segituan. Spefisikasinya, Dual SIM (Smartfren + GSM), Quad Core 1.20GHz, 1GB RAM + 8GB ROM, Android Lollipop, kamera belakang 5MP + flash, kamera depan 2MP. *macak marketing* :))
di kasih hape gratis??? dengan paket internet secepat itu? serasa durian panen ber ton ton ya kak?
aceh selalu nggak pernah kebagian :D
duduk manis aja. berharap kami yang di ujung negeri ini di perhatikan oleh smartfren juga. jaringan di sini, subhanallah jalannya. lele pake t :(
*curcol
Iya mas, durian panen tapi panennya dipanjat, bukan runtuh. Kalo runtuh sakit kena kepala kan, ya? :D
Coba ya ini komennya mas Yudi semoga kebaca sama Smartfren, dan semoga ada optimasi jaringan di situ :’)
aku belom nulis ini :))))
Aku kemarin langsung nulis, biar ga keburu males dan keburu lupa :))))