Footprint

Sabtu kemaren (22Dec07), aku sama ayank, keluyuran ga jelas ke Bandung.
Ceritanya diposting belakangan deh (masih capek buat nulis =P).
Simak photonya di sini.

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr
Wordplay

segala santun putri bintang
yang teguh memelukku
dengan senyuman

mengajarkanku untuk tertawa
setia dalam ceria
untukmu bintangku

karena dirimu tetap ada
di sana untuk memandang
pijarku yang bagai tak ingin berhenti
sungguhku tak mau dan tak mampu
karena dalam pijarku tersimpan sinarmu
yang juga tak suka redup

lembut tatap matamu yang menguatkan
mengajakku untuk tetap tegar
dalam luka yang meraja

tak kau hirau aku yang letih
untuk membahasakan duka
dengan riangnya tawa

dengan amat sangat tetaplah memandangku
agar sinarku tak melemah
dan senyum tawaku tak pecah
karena senyumku hanya untukmu
dan kepada cinta

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr
Wordplay

Detik-detik dalam malam
sendiriannya aku bintang
tak sanggup berkelip sekali
inginnya seribu kali

Dirangkumnya aku dalam dia
direnggutlah seluruh cahayaku
disatukan dengan pijarnya
diajak menerangi dunia

Aku tahu inginnya kamu
menjadi seperti aku
yang bertahan dalam kelam
walau bulan tak benderang

Sebelum bintang beralih
dan kau jatuh ke dalam serpih
mauku kutahan kamu
kujadikan bagianku
agar engkau tak pergi

Biarlah waktu berlalu
menjemput pulang engkau bintangku
akan tetap kau kutunggu
saat kau beralih lagi padaku

*adapted from the origin “Song for meteor”

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr
Wordplay

kecil mungil
tanpa dosa
lugu dan suci
rinai tawamu
bangkitkan semangatku
untuk hidup
di dunia keras ini

kadang usikanmu menggangguku
kadang ocehanmu menghiburku
namun…..
tiada kesal pun benci

senyum dan senyumlah
tawa dan cerialah
hidup kan ada
selagi ada senyum dan tawa

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr
Wordplay

kala aku sadar
terdengar bisik hatiku pelan
dimana mereka?
dimana orang-orang?

aku sendiri
kesepian…
terhempas ke jurang fatamorgana

kulihat canda di sekelilingku
tapi mengapa tak dapat disentuh?
terlalu jauh…
mengungkungku dalam sepiku

kala semburat surya muncul
ingin kugapai dan kutanya
dimana aku?

sepiku kian meradang
menyayat dan mengiris hati
membuat hatiku merintih
masih tersisakah airmata ini?

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr