Sabtu kemaren (22Dec07), aku sama ayank, keluyuran ga jelas ke Bandung.
Ceritanya diposting belakangan deh (masih capek buat nulis =P).
Simak photonya di sini.
Kepada cinta
segala santun putri bintang
yang teguh memelukku
dengan senyuman
mengajarkanku untuk tertawa
setia dalam ceria
untukmu bintangku
karena dirimu tetap ada
di sana untuk memandang
pijarku yang bagai tak ingin berhenti
sungguhku tak mau dan tak mampu
karena dalam pijarku tersimpan sinarmu
yang juga tak suka redup
lembut tatap matamu yang menguatkan
mengajakku untuk tetap tegar
dalam luka yang meraja
tak kau hirau aku yang letih
untuk membahasakan duka
dengan riangnya tawa
dengan amat sangat tetaplah memandangku
agar sinarku tak melemah
dan senyum tawaku tak pecah
karena senyumku hanya untukmu
dan kepada cinta
Lagu untuk bintang jatuh
Detik-detik dalam malam
sendiriannya aku bintang
tak sanggup berkelip sekali
inginnya seribu kali
Dirangkumnya aku dalam dia
direnggutlah seluruh cahayaku
disatukan dengan pijarnya
diajak menerangi dunia
Aku tahu inginnya kamu
menjadi seperti aku
yang bertahan dalam kelam
walau bulan tak benderang
Sebelum bintang beralih
dan kau jatuh ke dalam serpih
mauku kutahan kamu
kujadikan bagianku
agar engkau tak pergi
Biarlah waktu berlalu
menjemput pulang engkau bintangku
akan tetap kau kutunggu
saat kau beralih lagi padaku
*adapted from the origin “Song for meteor”
Rosaga
Kesunyian
kala aku sadar
terdengar bisik hatiku pelan
dimana mereka?
dimana orang-orang?
aku sendiri
kesepian…
terhempas ke jurang fatamorgana
kulihat canda di sekelilingku
tapi mengapa tak dapat disentuh?
terlalu jauh…
mengungkungku dalam sepiku
kala semburat surya muncul
ingin kugapai dan kutanya
dimana aku?
sepiku kian meradang
menyayat dan mengiris hati
membuat hatiku merintih
masih tersisakah airmata ini?