Salah satu hal yang membuat saya suka sekali traveling sendirian adalah kemungkinan untuk bisa berinteraksi dengan penduduk lokal, atau orang lain jadi lebih mudah. Dengan pergi sendiri, kita secara tidak langsung ‘membuka’ kesempatan bagi orang lain untuk mendekati kita.
Kemungkinan orang lain untuk menyapa akan lebih terbuka daripada kalau kita pergi berombongan. Kalau meminjam istilah teman baik saya, orang jadi tidak segan menyapa karena dia nggak perlu merasa terintimidasi karena ‘menghadapi’ sekelompok orang asing sekaligus, dan berawal dari sebuah sapaan, bisa jadi berujung ke ‘sekadar’ pengetahuan baru, atau bahkan ‘persaudaraan’. Continue Reading