Jangan berjalan, waktu! Ada selamat ulang tahun yang harus tiba tepat waktunya.
~ Dee Lestari ~
Menjelang tengah malam Waktu Indonesia Bagian Lodtunduh, Lana buru-buru menulis beberapa baris kalimat di selembar kartu pos kosong yang selalu dibawanya ke mana-mana. Dia akan berulang tahun. Lelaki yang membuatnya patah hati akan berulang tahun. Bukan mantan kekasih. Tetapi seseorang yang pernah dengan bodohnya dipercaya oleh Lana, diberi izin untuk mematahkan hatinya.
Seseorang yang harus dilepas, sebab Lana tahu, bertahan pada keyakinan yang sudah dihancurkan adalah sebuah kebodohan. Sebab Lana tahu, setelah sekian kali peristiwa patah hati, kali ini dia harus lebih cerdik. Lalu begitulah, peristiwa patah hati tanpa sakit hati itu terjadi.
Tepat pukul 00.00 Waktu Indonesia Bagian di mana Lelaki Yang Mematahkan Hati itu berada, Lana mengirimkan potret dari kartu pos yang sudah dia tulis. Tiba-tiba Lana teringat kata-kata mantan kekasihnya, sembilan tahun lalu, “Kalau kamu sudah berani berhenti menghindari seseorang yang selama ini kamu takuti akan menyakiti, kelak jika kamu harus bertemu dengan dia, kamu akan merasa baik-baik saja.”
Selama ini, Lana selalu berusaha tidak menghubungi lelaki itu, berusaha menghindari sakit hati, sebab sudah patah hati. Lalu sesudah ucapan selamat ulang tahun itu terkirim, Lana merasa baik-baik saja.
Ini udah perihal ikhlas mengikhlaskan
Cerita masa lalu sudah mencapai sekian puluh tahun, bila belum ikhlas – masih akan ada apa – apa saat bertemu
:(
Salam kenal ya dari @anilaalatas ;)
Sila berkunjung di blog juga *gulung karpet merah
Betul sekali, keikhlasan adalah tentang melepaskan apa yang tidak bisa dimiliki lagi :)
Nanti saya main ke blognya, yaaa. Salam kenal :)
kadang.. untuk mendapatkan yang lebih baik mesti rela untuk melepaskan, berdamai dengan diri sendiri .
Berdamai dengan diri sendiri, benar :)