Wordplay

Seluas Langit Biru by Sitta Karina

Ada dua hal pasti yang saya suka dari buku-buku Sitta Karina, yaitu kedetailan segala sesuatu di dalamnya dan khayalannya.

Sitta menulis semua nama tokoh dengan lengkap bahkan sampe silsilah keluarga Hanafiah di buku ini, dan saya suka. Saya pecinta nama-nama indah imajinatif :P

Sitta menceritakan karakter seorang tokoh dengan jelas dan pas, dengan tingkat daya khayalnya yang saya juga sangat suka.

Cara bercerita Sitta di buku-bukunya khas dan sangat saya (gue banget gitu :D). Gabungan tempat-tempat khayalan, dengan tempat-tempat yang benar-benar ada, bikin saya kadang-kadang bertanya apakah lokasi yang sedang diceritakan itu ada, atau fiktif belaka. Seperti Coffe Shop “Portrait” yang ada di depan Universitas Richmond Indonesia (duh Sitta, asli saya pengen ke tempat ini) misalnya.

Oya, buku ini sendiri saya rasa pure fiktif lah ya, meski mungkin ada satu-dua cerita colongan yang terselip :P

Masih menceritakan tentang “the gorgeous” Hanafiah siblings, yang kali ini digawangi oleh si tomboy Bianca Safinah Hanafiah.

Menyambung dari cerita di buku sebelumnya – Putri Hujan & Ksatria Malam (yang bukunya dipinjem Ochie ga dibalik-balikin :( ) – dimana Bianca (Bi) membuat deal dengan kakaknya (Reno) dan membuat Bi harus rela dijodohkan dengan seseorang bernama Sultan. Singkat cerita, Bi ini ternyata malah jatuh cinta sama Sora (saya suka sekali nama Sora – Aozora Syahrizki) yang notabene adalah adik tiri Sultan. Nah lo, kisah cinta “terlarang” ini makin rumit, karena ternyata ibu kandung Sora masih ada hubungan sodara dengan Kei Kaminari (tokoh dari buku sebelumnya) yang juga suka sama Bi. Sementara itu ada mantan Bi – Mauro – yang merupakan rekan bisnis Sultan dan ternyata adalah orang yang “membunuh” Madri, kekasih Sora.

Cerita cinta yang dibalut intrik keluarga, persaingan bisnis, dendam masa lalu dengan segala bentuk pengungkapan yang dirangkai Sitta, berhasil bikin saya melek sampe jam 3 pagi karena penasaran sama endingnya.

After all, buku yang menyenangkan buat saya, memuaskan daya khayal saya yang suka kebablasan. Thanks to Sitta, keep writing ^_^

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr

3 Comments to “Seluas Langit Biru by Sitta Karina”

  1. pertamanya saya suka banget sama sultan tapi meskipun akhirnya bi dengan aozora bersama pun itu tidak membuat kecewa karena tetap ada kesan yang menarik dalam penyajiannya :)

    Reply

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.