Footprint, Mumble

3 Tips Memilih Koper yang Bagus Sesuai Kebutuhan

Nggak kayak dulu waktu masih suka solo backpacking yang ke mana-mana mengandalkan ransel, sejak tinggal Abu Dhabi dan sering bolak-balik AUH-CGK-YIA, mau nggak mau saya jadi harus selalu pakai koper.

Selain karena faktor barang bawaan yang sekarang nggak memungkinkan buat dibawa pake ransel, faktor umur juga ternyata memengaruhi, alias…. udah ga sanggup nggendong ransel gede dan berat, bestie! Padahal dulu mah bawa 20 kilo di punggung, sanggup-sanggup aja~

Koper di troli bandara
Sekarang kalo mudik default-nya bawa enam koper :”

Jadinya nih, kalo dulu saya rajin ngebanding-bandingin spesifikasi ransel atau carrier yang cakep, sekarang jadi lebih sering merhatiin kualitas koper yang bagus. Terutama sejak peristiwa koper saya pecah pas landing transit di Helsinki, plus setidaknya dua koper suami saya rusak padahal umurnya belum terlalu tua.

Nah, berkat kerajinannya saya riset dan menyimpulkan, setidaknya ada beberapa hal yang sekarang saya perhatikan saat memilih koper sebelum membelinya.

1. Bahan Koper yang Berkualitas

Dalam kategori besarnya, setidaknya ada dua jenis bahan koper, yang soft case (berbahan kain) atau yang hard case (berbahan plastik dan aneka campurannya). Koper soft case udah pasti lebih ‘rapuh’ dibanding hard case, tapi saya pribadi suka koper soft case untuk koper kabin, karena relatif lebih fleksibel (bisa ditekan kalau musti ‘dipaksa’ masuk overhead storage).

Nah kalo ngomongin koper hard case, ada cukup banyak variasi di pasaran. Yang paling umum berbahan polycarbonate, polypropylene, acrylonitrile butadiene styrene (ABS). Sepanjang pengalaman dan pemahaman saya yang segini-gini aja ini, bahan polypropylene setahu saya yang paling bagus karena daya tahannya paling kuat dan paling ringan.

Koper berbahan PP pertama saya, berkesan banget pas belinya. Soalnya, si mas pramuniaganya berhasil meyakinkan saya bahwa koper itu kuat dengan cara dia banting-banting kopernya dan dia lompat-lompat di atasnya :))) sungguh sebuah totalitas.

Berkat totalitas mas pramuniaga ini, sekarang koper berbahan PP jadi favorit saya setiap kali cari koper yang bagus.

2. Pilih Merk Koper Terbaik

Pertimbangan saya berikutnya adalah tentang merk koper. Saya yakin banyak dari kita yang pas riset, carinya merk koper terbaik. Bukan cuma perkara ada harga ada rupa, ya, tapi ada merk (biasanya) ada kualitas juga. Merk ternama kayak Samsonite, American Tourister, atau yang high-end macam Rimowa, jadi besar dan bertahan di pasaran salah satunya juga karena jaminan kualitasnya yang nggak main-main.

My personal favorite and recommendation (dan barangkali ada yang penasaran sama koper PP yang saya sebut di poin satu di atas) adalah Delsey. Selain itu, saya punya American Tourister soft case dan satu Kamiliant. Atau kalo butuh lebih banyak rekomendasi merk koper terbaik, bisa cek juga nih di ceklist.id.

3. Fitur Koper yang Bagus

Selain bahannya yang harus mumpuni, ada beberapa printilan fitur koper yang menurut saya perlu ada dalam sebuah daftar kriteria koper yang bagus. Yang pertama adalah kunci TSA. Ini sebenarnya cukup standar dan hampir semua koper zaman sekarang sudah punya.

Yang kedua, roda. Musti banget wajib spinner wheel! Ini biar koper gampang manuvernya, bisa diputer ke segala arah. Lebih bagus lagi kalo double spinner wheel karena bakal bikin manuver koper lebih stabil, terutama kalo kopernya sering dipake bawa barang berat-berat (kayak koperku :”).

Yang ketiga, resleting. Jangan deh pokoknya beli koper yang resletingnya ringkih! Harus yang kokoh ‘gigi-giginya’ trus penariknya juga yang besar dan tebal biar nggak gampang patah. Sama juga kayak roda, lebih ideal lagi kalo kopernya pake yang double zipper. Nggak bakal khawatir ‘ambrol’ trus berantakan :”

Jadi demikianlah, tips memilih koper yang bagus dari saya yang belum mampu (dan nggak pengin-pengin amat) beli Rimowa ini~

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.