aku sekuat hati menahan pagi:
yang mataharinya terbit dari balik kelopak matamu
yang aku terbangun di hangat kedua lenganmu
dan kita seolah tak punya waktu selain pagi
tetapi ini adalah pagi seperti kemarin dan esok:
yang bahkan jika ia ingin tinggal pun
yang jika pun ia mau selamanya embun
tak akan pernah bisa
maka kusajikan sarapan untukmu:
setangkup tangan yang berdoa
untuk mimpi-mimpi yang kita tahu
hendak menjelma nanti di siang, atau senja
sebelum aku kembali pulang
pada wajahmu yang malam:
yang di antara sabit alismu
— terbit rembulan
~circa 2017