“Apa kabar dia?” tanya Dio hati-hati.
Lana menghela napas, “Gue rasa, sekarang lo udah nggak berhak tahu lagi tentang Lintang.”
“Lo perlu tahu, Na, gue selalu terjebak di antara keinginan buat tahu kabar Lintang tapi nggak mau denger apa pun yang berhubungan sama lelaki itu, dan sekaligus pengin tahu kabar Lintang karena gue pengin denger kalau mereka nggak baik-baik saja.”
Alana tertegun mendengar pernyataan Dio. Lima menit waktu yang dia butuhkan untuk merangkai kata-kata balasan, tetapi sebelum dia berhasil, Dio melanjutkan kalimatnya.
“Gue salah ya, kalau kepengin dia nggak bahagia sama lelaki pilihannya itu?” Continue Reading