The Life of a Freelancer

Cara Mendapatkan Project Freelance

Kali ini saya mau sharing lebih detail tentang topik yang cukup banyak direkues, yaitu gimana cara dapetin project freelance. Buat yang baru mau memulai, tentu saja ini jadi beban pikiran yang paling berat. Terutama kalo berencana menjadikan freelance sebagai sumber penghasilan utama, karena kalo udah jadi full-time freelancer, kalo nggak ada kerjaan kan nggak dapet uang, ya :D

Oke, jadi secara garis besar, ada dua channel utama yang saya manfaatkan untuk mencari proyek:

  1. Network, termasuk di dalamnya adalah media sosial.
  2. Platform khusus freelancer.

Kita bahas satu per satu, ya…

Network

Seperti yang sudah pernah saya singgung di cerita awal saya memulai karier sebagai freelancer, saya memasuki medan perang tidak dengan tangan kosong. Saya membawa serta senjata berupa jaringan dan koneksi yang sudah mulai terbentuk dengan cukup banyak orang, yang terdiri dari bekas kolega, bekas client, bekas agensi, dan lain sebagainya.

Dengan modal portfolio yang mumpuni dan koneksi yang luas, akan lebih mudah buat kita dapetin proyek. Ibaratnya, yang mau dijual ada (kemampuan, pengalaman, dan portfolio), pasarnya pun ada (koneksi yang sudah dibangun). Masalahnya cuma tinggal, ada yang mau beli, nggak? Ada yang butuh jasa yang kita tawarkan apa enggak.

Kalo belum punya jaringan/koneksi gimana, Kak?

Buka toko, lah. Bikin tampilan etalase yang bagus supaya orang (yang nggak kenal pun) tertarik buat beli. Di sini saya ngomongin media sosial. Di era digital kayak gini, cukup banyak media sosial yang bisa dimanfaatkan buat jualan karya atau jasa kita. Salah satu yang paling utama untuk urusan kerjaan dan dunia profesional adalah LinkedIn. Nah, di sinilah kita bisa buka toko buat menjajakan ‘diri kita’, ehehe.

Saya dapat cukup banyak klien baru dari LinkedIn. Alhamdulillah setidaknya 1-2 bulan sekali ada aja yang kontak saya di LinkedIn, meskipun nggak semuanya cocok, tapi ini membuktikan bahwa LinkedIn adalah channel yang tidak bisa diremehkan.

Tergantung freelance di bidang apa juga, ada beberapa media sosial lain yang bisa dimanfaatkan untuk memamerkan portfolio kita. Misalnya, Twitter (dan blog) buat penulis, YouTube buat ngumpulin portfolio video buat yang jual jasa di bidang ini, Instagram buat fotografer, videografer, desainer, dan mereka yang jualannya berbekal visual.

Tips: Build your network by connecting with agencies people. One agency may have more than one clients, you can take advantage of that.

IMO, bekerja dengan agency cukup efektif untuk freelancer. Karena agency yang ‘kerja’ cari client lalu mereka yang akan ‘mempekerjakan’ freelancer. Dengan berhubungan baik dengan satu agency aja, freelancer bisa dipercaya ngerjain beberapa project dan potential project ke depannya.

Kalo belum punya banyak portfolio gimana, Kak?

Ya bikin, dong, tentunya! Sekalian mengasah kemampuan, rajin-rajinlah bikin proyek pribadi. Buat yang mau freelance menulis misalnya, banyakin bikin tulisan dengan berbagai topik dan gaya, ini juga bisa sekalian sambil membentuk gaya menulismu sendiri. Begitu juga yang videografer atau fotografer, bisa coba dimulai dengan menjadikan dirimu sendiri kliennya.

Dari sini kamu juga bisa sekalian menemukan apa sih yang bener-bener kamu suka dan nyaman ngerjainnya. Jadi kamu bisa olah dan kembangkan itu ke expertise hingga personal branding kamu. Mau dikenal sebagai apa? Penulis? Penulis fiksi, non fiksi? Penerjemah? Desainer? Strategist?

Platform freelancer

Di sini saya ngomongin tentang website yang menyediakan sarana bagi freelancer dan client yang membutuhkan jasanya. Ada cukup banyak website seperti ini yang saya tahu. Berikut di antaranya yang udah pernah saya cobain atau yang saya tahu.

  • Upwork.com
    Saya udah cukup lama jadi member di website ini, tapi sekarang udah jarang lagi main ke sini. Upwork adalah salah satu platform favorit saya karena cukup sederhana alias ga ribet. Jenis project yang ada di sini kayaknya lengkap, deh. Mulai dari data entry, copywriting, desain, bikin web, SEO, segala macem ada. Jadi kamu bisa sesuaikan aja dengan keahlian yang kamu punya.
  • Freelancer.com
    Ini kayaknya salah satu yang paling populer, ya. Tapi jujur aja saya bisa dibilang newbie di platform ini. Punya sih akunnya, tapi nggak banyak main di sini. Nggak terlalu nyaman sama sistemnya. Tapi setahu saya di sini kurang lebih sama lah sama Upwork, dari segi kategori project dan lain sebagainya. Mungkin kamu bisa pelajari sendiri lebih lanjut dan temukan mana yang kamu paling sreg.
  • Situs pencari pekerjaan semacam Jobsdb/Jobstreet sekarang juga sudah punya kategori khusus untuk project freelance. Jadi bisa dicoba juga cari dengan keyword “freelance” atau “work from home”.
  • Sribulancer.com
    Ini dikasih tahu sama salah satu follower di Twitter. Saya belum pernah cobain sih. Tapi ini sepertinya platform lokal Indonesia. Mungkin dukungan layanannya jadi lebih mudah ya.
  • Buat yang jualan jasa desain, ada beberapa website yang spesifik bisa kamu jadikan tempat cari project atau jualan. Di antaranya Behance, 99designs, dan Designcrowd.
  • Lalu, buat kamu para penerjemahada juga beberapa situs khusus untuk freelance translator yang bisa kamu jelajahin buat cari projects, misalnya ProZ.
  • Testerwork.com
    Kalo kamu punya pengalaman atau tertarik jadi beta tester berbagai aplikasi, sistem, atau website, kamu bisa coba daftar di sini. Beberapa tahun yang lalu saya sering ikutan, sekarang udah nggak pernah. Kalo terdaftar di sini, setiap ada project baru, mereka akan kirimkan invitation ke email kamu. Isi emailnya sih biasanya kayak gini, dan kamu bisa milih ikutan atau enggak.

  • Morethanwriters.com
    Beberapa waktu yang lalu, saya terima email penawaran untuk bergabung ke platform baru buat penulis, namanya morethanwriters.com. Katanya sih mereka begini “We specialize in connecting writers from around the world with thousands of exciting digital content projects. Offering flexibility and editorial support, we help you develop your skills as a writer and provide you with the opportunity to make a living from your talents.”

    Saya pribadi belum cobain gabung platform ini, jadi belum bisa kasih komentar apa-apa. Yang saya tahu, saat awal gabung, kamu akan dikasih semacam assesment test untuk ngelihat apakah kamu qualified atau tidak untuk bergabung. Jika kamu berminat, boleh juga dicobain, trus nanti kasih tahu saya, yah kayak gimana-gimananya :D

Nah, segini dulu ya, sharing-nya. Semoga bermanfaat!

PS: Yang mau nambahin atau bertanya, silakan komen ;)

Share this:
Facebook Twitter Email Pinterest Tumblr

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.