“Gue ga percaya ada cowok baik yang segitu sayang sama ceweknya. Yang kayak gitu cuma ada di film cinta-cintaan doang, ya kan, Bay? Hahaha.”
Dia tertawa getir. Meneguk minuman dari gelas keempat di tangannya. Sekali lagi aku menemaninya. Menemani patah hatinya.
“Ada kali, Nin. Lo aja belom tau.”
“Hahaha. Lo tuh yaaa… Bisaaa banget ngehibur gue.”
Dia tiba-tiba berhenti bicara sebentar, matanya menerawang. Lalu memesan gelas kelima. Aku menyimak.
“Bay, kalopun ada cowok yang bisa gue kategoriin baik, itu juga cuma lo.”
Katanya setelah mengosongkan isi gelas yang baru dia pesan. Aku menyimak.
“Exactly, Nin. Dan juga cuma gue yang segitu sayangnya sama lo.”
Aku menimpali. Beberapa detik setelah kepalanya rebah tak sadar di pundakku. Dan tetap saja dia tak tahu, lagu yang dia suka, bintang yang dia sapa, rumah yang dia tuju, itu aku.
~ diketik pada suatu malam, saat mendengarkan lagu Sheila on 7 – Itu Aku :)